Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Statement Deklarasi Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WEST PAPUA)

Gambar
Statement Deklarasi Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WEST PAPUA) (Partai Pembebasan Rakyat, Pusat Perjuangan Rakyat Indonesia, PEMBEBASAN, Serikat Kebudayaan Masyarakat Indonesia, Lingkar Studi Sosialis, Perkumpulan Solidaritas Net) Mendukung Hak Menentukan Nasib Sendiri untuk Bangsa West Papua!  Salam Pembebasan Nasional Bangsa West Papua! Amolongo, Nimo, Koyao, Koha, Kinaonak, Nare, Yepmum, Dormum, Tabea Mufa, Walak, Foi Moi, Wainambe, Nayaklak Wa…wa…wa…wa…wa…wa..wa..wa..wa..wa! "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." Begitulah dinyatakan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, namun kenyataan di tanah West Papua justru berkebalikan. Rakyat West Papua justru mengalami penjajahan. Pelaku penjajahan (kolonisasi) itu adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Meskipun Rakyat Indonesia korban

Konflik Agraria Menjadi Masalah Kita Bersama

Gambar
                                                              Penulis: Freed Auwati Maday* Tak hanya kami (orang Papua) saja yang mengalami perampasan tanah (agrarian: hak ulayat) oleh pemodal dan Negara, tetapi mereka (non Papua) juga mengalami nasip yang sama, yang di rasahkan oleh oleh orang Papua. Wajar jika masalah agraria (perampasan tanah) saat ini di Papua—mengingat Pernyataan mengusir orang Papua dari tanah Papua oleh Ali Moertopo dan Mentri Polhukam, Luhut Panjahitan Babinsar, dan di realisasikan dalam tindakan kolonisasi dan eskploitasian—karena dengan ini, kita mau bebas untuk menentukan Nasip Sendiri sebagai bangsa yang, minimal, memiliki hak atas tanah, air, dan udarahnya sendiri. Tetapi, kita melihat bahwa perampasan tanah juga sudah dan sedang terjadi di ke-pulauan Nusantara ini. Tentunya dengan adanya keresahan dalam keberadaan masyarakat, tengah-tengah kehilangan properti hidup, mulai bangkit gerakan-gerakan rakyat dalam jumlah kuantitas. Diantaranya, gerak

HATI INI RINDUH SELALU UNTUKNYA

Gambar
                                    HATI INI RINDUH SELALU UNTUKNYA _______________________________________________________ Ketika sinar fajar di pagi hari menyingsing, pada permukaan bumi di mana pada pulau yang tertuju sinar fajarnya, ketika itu burung-burung turut berkicau dan tumbuhan pun turut mengembang memperlihatkan keindahan kealamianya mewarnai suasana pagi hari bersama hembun pagi yang bertaburan serta dalam suasana pagi itu sangat mempesona bila di pandang sehingga, jiwa pun turut bersemi dengan pemandanagan keindahan pagi hari hatipun ikut bergembira, dan itu hal yang terindah terukir secara tidak langsung di benak manusia dalam hidupnya. Untuk mengatakannya secara detail terkadang tidak mudah namun, ketika mengingat kembalai moment itu mencoba, memahaminya untuk mengatakan. akan hal itu tatapi, seakan terasah semacam ada ganjalan sehingga, sadar-tidak sadar harus tunda itu, tertunda dan dan tertunda kemanaka perginya moment itu apaka..akan kembali...? Dalam wa