Bukit Keheningan - Papua - Abepura - Padang Bulan, 28 Agust' 2012 Honaratus Pigai


Kami berteriak tetapi tidak ada telinga yang mendengar
Kami merintih dalam tangisan hingga kehabisan air mata Kami berjuang tetapi keutuhan telah disobek-sobek

Suara kami hanyut ditelan konglomerat dan perusahan raksasa Air mata kami ditelan belantara kekuasaan rezim ini Tangan kami tergilas ekonomi bulldoser pembangunan

berteriak mempertahankan hak atas tanah bangsa Tetapi itu disebut anti pembangunan dan separatis Menangis membela hidup disebut pengacau negara Berjuang mempertahankan tumpah darah kami, itu katanya musuh negara

Kuburan leluhur, kampung, adat, binatang dan tanaman Sumber alam dan hutan kami dicaplok oleh penguasa kapitalis dan penguasa bersenjata Kami tergusur, terhimpit dan merana

Kami terbuang dikampung halaman dan tanah leluhur kami sendiri Kami menjadi pengemis di atas kekayaan dan dari para pencuri, perampok dan pembunuh Kami menjadi tak berdaya

Inikah takdir hidup kami Semuanya hanya DIA Sang Maha Kuasa, Alam Bangsa Negri dan Moyang Negri ini tahu Kepadanya Kami Serahkan.





Bukit Keheningan - Papua - Abepura - Padang Bulan, 28 Agust' 2012Honaratus Pigai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KATA-KATA BIJAK ANAK PAPUA>By,Mepa..(03)

HATI INI RINDUH SELALU UNTUKNYA

Statement Deklarasi Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WEST PAPUA)